Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia Pada Periode 1965 Sampai 1998

Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia Pada Periode 1965 Sampai 1998

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Periode 1965-1998

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang mengutamakan kehendak rakyat, di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Indonesia sebagai negara yang menganut demokrasi telah mengalami berbagai pasang surut dalam pelaksanaannya, termasuk pada periode 1965 hingga 1998.

Periode tersebut menjadi masa penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia, diwarnai oleh peristiwa besar seperti G30S/PKI dan Orde Baru. Kebijakan politik yang diterapkan selama periode ini berdampak signifikan terhadap praktik demokrasi di tanah air.

Orde Lama

Pada periode 1965-1967, Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno dalam masa Demokrasi Terpimpin. Sistem ini ditandai dengan sentralisasi kekuasaan yang kuat di tangan presiden, membatasi kebebasan sipil dan pers.

Demokrasi Terpimpin dikritik karena dianggap otoriter dan tidak memberikan ruang bagi perbedaan pendapat. Klima politik yang tidak kondusif ini berujung pada peristiwa G30S/PKI, yang memicu krisis politik dan pergantian kekuasaan.

Orde Baru

Setelah peristiwa G30S/PKI, Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto berkuasa selama 32 tahun. Orde Baru menerapkan kebijakan politik yang lebih terpusat dan otoriter, dengan penekanan pada stabilitas dan pembangunan ekonomi.

Pemerintahan Orde Baru membatasi kebebasan berpendapat dan berkumpul, serta membubarkan partai-partai politik yang dianggap kritis. Meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi yang signifikan, praktik demokrasi pada masa ini terkendala oleh kurangnya kebebasan dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan.

Dampak Orde Baru terhadap Demokrasi

Pelaksanaan demokrasi pada periode Orde Baru memiliki dampak jangka panjang terhadap praktik demokrasi di Indonesia. Sentralisasi kekuasaan dan pembatasan kebebasan yang diterapkan selama Orde Baru menciptakan budaya politik yang pasif dan kurang kritis.

Baca Juga:   Dalam Bidang Pendidikan Peranan Tik Sebagai Infrastruktur Pembelajaran Adalah

Kurangnya pengalaman dalam praktik demokrasi yang partisipatif dan terbuka menyebabkan masyarakat Indonesia cenderung apatis dan tidak aktif dalam kehidupan politik. Dampak ini masih terasa hingga pasca-Orde Baru, menghambat perkembangan demokrasi yang sehat dan dinamis.

Kebangkitan Demokrasi Pasca-Orde Baru

Setelah tumbangnya Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia memasuki era reformasi yang ditandai dengan kebangkitan demokrasi. Kebebasan sipil dan pers dipulihkan, hak-hak politik masyarakat diperluas, dan lembaga-lembaga demokrasi diperkuat.

Perkembangan demokrasi pasca-Orde Baru mengalami pasang surut, namun secara umum Indonesia telah membuat kemajuan signifikan dalam membangun sistem politik yang lebih demokratis, terbuka, dan partisipatif.

Tips untuk Memperkuat Demokrasi

Berikut beberapa tips untuk memperkuat demokrasi di Indonesia:

  1. Promosikan keterlibatan masyarakat: Dorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, baik melalui pemilihan umum maupun mekanisme lainnya.
  2. Perkuat lembaga-lembaga demokrasi: Pastikan lembaga-lembaga seperti pengadilan, komisi pemilihan umum (KPU), dan pengawas pemilu (Bawaslu) menjalankan fungsinya secara independen dan profesional.

Selain itu, penting juga untuk:

  • Menghargai perbedaan pendapat dan melindungi kebebasan berekspresi.
  • Mendidik masyarakat tentang pentingnya demokrasi dan hak-hak politik mereka.

FAQ

Q: Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Terpimpin?

A: Sistem pemerintahan yang memusatkan kekuasaan di tangan presiden, membatasi kebebasan sipil dan pers.

Q: Kapan Orde Baru dimulai dan berakhir?

A: Dimulai pada tahun 1967 dan berakhir pada tahun 1998.

Q: Apa dampak Orde Baru terhadap demokrasi di Indonesia?

A: Membatasi kebebasan berpendapat dan berkumpul, serta menciptakan budaya politik yang pasif dan kurang kritis.

Kesimpulan

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia pada periode 1965-1998 telah mengalami perkembangan yang kompleks dan dinamis. Dari Demokrasi Terpimpin yang otoriter hingga kebangkitan demokrasi pasca-Orde Baru, Indonesia terus berupaya menemukan keseimbangan antara stabilitas, kebebasan, dan partisipasi rakyat dalam proses politik. Dengan memperkuat demokrasi dan melibatkan masyarakat secara aktif, Indonesia dapat membangun sistem politik yang lebih kuat dan responsif terhadap aspirasi rakyat.

Baca Juga:   Buku Matematika Kelas 10 Kurikulum 2013 Semester 1

Apakah Anda tertarik dengan topik pelaksanaan demokrasi di Indonesia? Mari terus berdiskusi dan berbagi pandangan untuk memperkaya pemahaman kita bersama.

Tinggalkan komentar