Organisasi Masyarakat Yang Khusus Menangani Pengairan Sawah Di Bali Disebut

Organisasi Masyarakat Yang Khusus Menangani Pengairan Sawah Di Bali Disebut

Organisasi Masyarakat yang Khusus Menangani Pengairan Sawah di Bali

Di Bali, sektor pertanian khususnya persawahan merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat. Keberhasilan petani sawah sangat bergantung pada ketersediaan air yang cukup dan teratur. Untuk itu, sejak dahulu kala masyarakat Bali telah membentuk organisasi yang khusus menangani pengairan sawah, yang dikenal dengan nama subak.

Subak merupakan organisasi tradisional masyarakat Bali yang mengatur pengelolaan air untuk sawah. Sistem subak telah ada sejak abad ke-9 Masehi dan masih bertahan hingga sekarang, menjadi bukti kearifan lokal masyarakat Bali dalam mengelola sumber daya alam.

Pengertian Subak

Subak adalah organisasi masyarakat petani yang mengelola sistem irigasi sawah. Setiap subak memiliki wilayah kerja yang jelas, yang disebut tegalan. Dalam satu tegalan dapat terdapat beberapa desa yang berdekatan.

Struktur organisasi subak sangat rapi dan efisien. Setiap subak dipimpin oleh seorang pekaseh (ketua) dan beberapa orang kelian (pengurus). Pekaseh bertugas memimpin rapat, mengatur pembagian air, dan menyelesaikan perselisihan. Sedangkan kelian bertugas membantu pekaseh dalam tugas-tugasnya, seperti mengatur pembangunan dan pemeliharaan saluran irigasi, serta mengelola keuangan subak.

Sejarah Subak

Sistem subak berkembang di Bali pada masa pemerintahan Raja Udayana Warmadewa (989-1011 Masehi). Raja Udayana dikenal sebagai penemu sistem irigasi sawah yang disebut subak. Sistem ini kemudian dikembangkan oleh Raja Ugrasena (1049-1071 Masehi) dan menjadi sangat populer di Bali.

Pada masa Kerajaan Majapahit, sistem subak mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Raja Hayam Wuruk mengeluarkan dekrit yang mengatur tentang pengelolaan subak. Dekrit ini dikenal dengan nama Parwa Lontar, yang menjadi acuan hukum bagi pengelolaan subak hingga sekarang.

Baca Juga:   Perilaku Toleransi Adalah Sesuatu Yang Dijunjung Tinggi Dalam Interaksi Sosial Masyarakat Karena

Makna Subak

Subak memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Bali. Subak tidak hanya berfungsi sebagai organisasi pengelola irigasi, tetapi juga sebagai wadah kebersamaan dan gotong royong masyarakat. Melalui subak, masyarakat Bali belajar untuk bekerja sama, menghargai alam, dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana.

Subak juga merupakan simbol budaya Bali. Sistem irigasi yang tertata rapi, serta upacara-upacara adat yang dilaksanakan dalam rangka pengelolaan subak, menjadi salah satu daya tarik wisata di Bali. Setiap tahun, ribuan wisatawan berkunjung ke Bali untuk melihat langsung bagaimana sistem subak bekerja.

Tips dan Saran untuk Mengelola Subak

Berdasarkan pengalaman masyarakat Bali dalam mengelola subak selama berabad-abad, terdapat beberapa tips dan saran yang dapat dibagikan.

  • Jaga Kerukunan: Kerukunan dan gotong royong sangat penting dalam pengelolaan subak. Semua anggota subak harus saling menghormati dan bekerja sama untuk kepentingan bersama.
  • Aturan yang Jelas: Sistem subak harus memiliki aturan yang jelas dan disepakati bersama oleh semua anggota. Aturan tersebut harus mencakup pembagian air, pemeliharaan saluran irigasi, dan sanksi bagi yang melanggar.
  • Transparansi: Pengelolaan subak harus dilakukan secara transparan. Semua anggota subak berhak mengetahui bagaimana keuangan subak dikelola dan bagaimana keputusan dibuat.
  • Konservasi Air: Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting. Oleh karena itu, setiap anggota subak harus bertanggung jawab untuk menghemat air.
  • Adaptasi dengan Perubahan: Sistem subak harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Misalnya, dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan air.

Dengan menerapkan tips dan saran tersebut, diharapkan sistem subak dapat terus berkembang dan menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan pertanian di Bali.

FAQ Seputar Subak

Q: Apa itu subak?
A: Subak adalah organisasi masyarakat petani yang mengelola sistem irigasi sawah di Bali.

Baca Juga:   Kata Benda Dalam Bahasa Inggris Yang Ada Di Sekolah

Q: Kapan sistem subak pertama kali diterapkan?
A: Sistem subak pertama kali diterapkan pada masa pemerintahan Raja Udayana Warmadewa (989-1011 Masehi).

Q: Siapa yang memimpin subak?
A: Subak dipimpin oleh seorang pekaseh (ketua).

Q: Apa makna subak bagi masyarakat Bali?
A: Subak memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Bali, tidak hanya sebagai organisasi pengelola irigasi, tetapi juga sebagai wadah kebersamaan dan gotong royong.

Q: Bagaimana cara menjaga kelestarian subak?
A: Kelestarian subak dapat dijaga dengan cara menjaga kerukunan, membuat aturan yang jelas, mengelola keuangan secara transparan, menghemat air, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Kesimpulan

Subak adalah organisasi masyarakat yang sangat penting bagi masyarakat Bali. Melalui subak, masyarakat Bali dapat mengelola air untuk sawah dengan baik, sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

Apakah Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang subak? Silakan tinggalkan komentar di bawah ini dan kami akan dengan senang hati menjawab pertanyaan Anda.

Tinggalkan komentar