Contoh Soal Dan Jawaban Akuntansi Biaya Full Costing Dan Variable Costing

Contoh Soal Dan Jawaban Akuntansi Biaya Full Costing Dan Variable Costing

Contoh Soal dan Jawaban Akuntansi Biaya: Full Costing vs. Variable Costing

Dalam dunia akuntansi biaya, terdapat dua metode utama yang digunakan untuk menghitung biaya produksi: full costing dan variable costing. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan penting untuk memahami perbedaannya untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pengambilan keputusan bisnis.

Artikel ini akan membahas contoh soal dan jawaban akuntansi biaya yang berkaitan dengan full costing dan variable costing, membantu Anda memahami konsep dan penerapan praktisnya.

Full Costing

Full costing adalah metode akuntansi biaya yang mengalokasikan semua biaya tetap dan variabel ke unit produksi. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah atau berubah hanya sedikit terhadap perubahan volume produksi, seperti biaya sewa gedung dan gaji manajerial. Biaya variabel, di sisi lain, berubah secara proporsional dengan volume produksi, seperti bahan baku dan upah tenaga kerja.

Dengan mengalokasikan semua biaya ke unit produksi, full costing menghasilkan biaya per unit yang lebih tinggi dibandingkan dengan variable costing. Hal ini karena biaya tetap juga dimasukkan dalam perhitungan biaya per unit, meskipun biaya tersebut tidak berubah dengan perubahan volume produksi.

Variable Costing

Variable costing, sebaliknya, hanya mengalokasikan biaya variabel ke unit produksi. Dengan metode ini, biaya tetap tidak dialokasikan ke unit produksi, melainkan diperlakukan sebagai biaya periode dan dibebankan ke laporan laba rugi saat terjadi.

Variable costing menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah dibandingkan dengan full costing, karena hanya biaya variabel yang dialokasikan ke unit produksi. Metode ini juga memberikan informasi yang lebih jelas tentang hubungan antara biaya dan volume produksi, sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penetapan harga dan produksi.

Baca Juga:   Soal Penjas Kelas 7 Semester 1 Dan Kunci Jawaban

Contoh Soal

Berikut ini adalah contoh soal untuk memahami perbedaan antara full costing dan variable costing:

Full Costing Variable Costing
Biaya bahan baku Rp100.000 Rp100.000
Biaya tenaga kerja Rp50.000 Rp50.000
Biaya sewa gedung Rp20.000 Rp0
Gaji manajerial Rp10.000 Rp0
Total biaya per unit Rp180.000 Rp150.000

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa biaya per unit yang dihasilkan oleh full costing lebih tinggi (Rp180.000) dibandingkan dengan variable costing (Rp150.000) karena full costing mengalokasikan biaya tetap ke unit produksi.

Tips dan Saran Ahli

Berikut ini adalah beberapa tips dan saran ahli untuk mempertimbangkan ketika menggunakan full costing atau variable costing:

  • Pertimbangkan tujuan Anda. Full costing lebih tepat digunakan ketika Anda memerlukan informasi biaya yang akurat untuk tujuan pengambilan keputusan eksternal, seperti pelaporan keuangan dan perpajakan. Variable costing lebih sesuai untuk tujuan pengambilan keputusan internal, seperti penetapan harga dan perencanaan produksi.
  • Waspadalah terhadap distorsi laba. Full costing dapat menyebabkan distorsi laba selama periode dengan perubahan volume produksi yang signifikan. Hal ini karena biaya tetap yang dialokasikan ke unit produksi tidak berubah, menghasilkan laba per unit yang lebih rendah selama periode produksi tinggi dan laba per unit yang lebih tinggi selama periode produksi rendah.

FAQ

Q: Apa perbedaan utama antara full costing dan variable costing?
A: Full costing mengalokasikan semua biaya, termasuk biaya tetap dan variabel, ke unit produksi, sedangkan variable costing hanya mengalokasikan biaya variabel.

Q: Kapan saya harus menggunakan full costing?
A: Full costing cocok untuk pelaporan keuangan dan perpajakan, di mana informasi biaya yang akurat diperlukan.

Q: Kapan saya harus menggunakan variable costing?
A: Variable costing berguna untuk pengambilan keputusan internal, seperti penetapan harga dan perencanaan produksi.

Baca Juga:   Soal Pai Smp Kelas 7 Semester 2 Kurikulum 2013

Kesimpulan

Pemahaman tentang perbedaan antara full costing dan variable costing sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat dalam akuntansi biaya. Full costing memberikan informasi biaya yang lebih akurat untuk tujuan pelaporan eksternal, sedangkan variable costing memberikan wawasan yang lebih jelas tentang hubungan antara biaya dan volume produksi untuk keputusan pengambilan keputusan internal. Dengan mempertimbangkan tips dan saran yang diuraikan di atas, Anda dapat memilih metode akuntansi biaya yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bisnis Anda.

Apakah Anda tertarik mempelajari lebih lanjut tentang akuntansi biaya?

Tinggalkan komentar