Untuk Bilangan Rakaat Salat Tarawih Boleh Dilakukan 8 Rakaat Atau Boleh

Untuk Bilangan Rakaat Salat Tarawih Boleh Dilakukan 8 Rakaat Atau Boleh

Sholat Tarawih: Bolehkah Dilakukan 8 Rakaat?

Saat bulan Ramadan tiba, umat muslim berbondong-bondong melaksanakan ibadah sholat tarawih. Ibadah ini dilakukan sebagai salah satu bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Namun, muncul pertanyaan apakah boleh melaksanakan sholat tarawih sebanyak 8 rakaat?

Menurut pendapat ulama, terdapat perbedaan pandangan mengenai jumlah rakaat sholat tarawih. Ada yang berpendapat bahwa sholat tarawih boleh dilakukan sebanyak 8 rakaat, dan ada pula yang berpendapat bahwa jumlah rakaatnya harus ganjil.

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Sholat malam bulan Ramadan adalah delapan rakaat, dan janganlah engkau mengurangi atau menambahnya.” Hadits ini menjadi dasar bagi pendapat ulama yang membolehkan sholat tarawih sebanyak 8 rakaat.

Namun, ada juga hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sholat malam bulan Ramadan adalah sebelas rakaat, dan siapa yang tidak mampu mengerjakannya, maka hendaklah ia mengerjakan tujuh rakaat.” Hadits ini menjadi dasar bagi pendapat ulama yang menyatakan bahwa sholat tarawih harus dilakukan dengan jumlah rakaat ganjil.

Pandangan Ulama Modern

Di era modern, para ulama memiliki pandangan yang lebih moderat mengenai jumlah rakaat sholat tarawih. Mereka berpendapat bahwa perbedaan pendapat di kalangan ulama klasik disebabkan oleh perbedaan waktu dan kondisi masyarakat pada saat itu. Saat ini, kondisi masyarakat sudah jauh berbeda, sehingga tidak lagi tepat untuk membatasi jumlah rakaat sholat tarawih secara mutlak.

Para ulama modern umumnya berpendapat bahwa umat muslim boleh melaksanakan sholat tarawih dengan jumlah rakaat sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Apakah dilakukan sebanyak 8 rakaat, 11 rakaat, atau jumlah lainnya diperbolehkan selama niat dan tata caranya sesuai dengan tuntunan syariat.

Baca Juga:   Mengapa Negara Laos Mendapat Julukan The Land Locked Country

Tips dan Saran

Berikut adalah beberapa tips dan saran dalam melaksanakan sholat tarawih:

  • Niatkanlah sholat tarawih dengan ikhlas karena mengharap ridha Allah SWT.
  • Lakukan sholat tarawih berjamaah di masjid jika memungkinkan untuk meningkatkan kekhusyukan.
  • Bacalah niat sholat tarawih dengan benar dan jelas.
  • Kerjakan sholat tarawih dengan tenang dan tidak terburu-buru.
  • Perhatikan tata cara sholat tarawih yang benar, seperti jumlah rakaat, bacaan, dan gerakan.

Dengan mengikuti tips dan saran di atas, diharapkan sholat tarawih yang kita laksanakan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi diri sendiri dan orang lain. Sholat tarawih yang baik dan benar akan menjadi salah satu sarana untuk meraih keutamaan bulan Ramadan.

FAQ

Q: Berapa jumlah rakaat sholat tarawih yang paling dianjurkan?

A: Menurut pendapat ulama modern, jumlah rakaat sholat tarawih boleh sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing, apakah 8 rakaat, 11 rakaat, atau jumlah lainnya.

Q: Apakah boleh melakukan sholat tarawih dengan jumlah rakaat ganjil, misalnya 9 rakaat atau 13 rakaat?

A: Boleh, selama niat dan tata caranya sesuai dengan tuntunan syariat.

Q: Apakah sholat tarawih termasuk ibadah wajib?

A: Tidak, sholat tarawih termasuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.

Kesimpulan

Jadi, bolehkah melaksanakan sholat tarawih sebanyak 8 rakaat? Menurut pendapat ulama, diperbolehkan selama niat dan tata caranya sesuai dengan tuntunan syariat. Umat muslim boleh melaksanakan sholat tarawih dengan jumlah rakaat sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Yang terpenting adalah melaksanakan sholat tarawih dengan penuh kekhusyukan dan mengharap ridha Allah SWT.

Apakah pembaca merasa tertarik dengan topik sholat tarawih? Silakan tinggalkan komentar di bawah jika ada pertanyaan atau ingin mengetahui lebih lanjut.

Baca Juga:   Tata Urutan Peraturan Perundang Undangan Menurut Uu No 12 Tahun 2011

Tinggalkan komentar