Yang Mengusulkan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Agar Dijadikan Semboyan Negara

Yang Mengusulkan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Agar Dijadikan Semboyan Negara

Siapa Pengusul Semboyan Bhinneka Tunggal Ika?

Di tengah Indonesia yang kaya dengan keragaman dan kemajemukan, tersimpan sebuah semboyan persatuan yang sangat terkenal, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan ini memiliki makna mendalam, yaitu meskipun berbeda-beda (bhinneka), namun tetap satu (tunggal ika). Semboyan ini merupakan salah satu pilar utama yang menyatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan adat istiadat.

Namun, tahukah Anda siapa yang mengusulkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara? Mari kita telusuri sejarahnya.

MP Tantular: Sosok di Balik Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Asal-usul Semboyan

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali muncul dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga Buddha yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Dalam kitab tersebut, Mpu Tantular menulis sebuah bait yang berbunyi, “Bhinneka tunggal ika, tan hana dharma mangrwa.” Yang artinya, meskipun berbeda-beda, namun tetap satu, tidak ada agama yang mendua.

Bait tersebut merupakan bagian dari ajaran Mpu Tantular tentang toleransi dan persatuan di tengah keberagaman agama yang ada pada masa itu. Ia percaya bahwa meskipun masyarakat Indonesia memiliki keyakinan yang berbeda, namun mereka tetap harus hidup rukun dan bersatu. Ajaran Mpu Tantular ini kemudian menjadi dasar bagi semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang diusung oleh bangsa Indonesia.

Pengusulan Sebagai Semboyan Negara

Pada tahun 1950, ketika Indonesia mempersiapkan diri untuk menjadi sebuah negara republik, semboyan Bhinneka Tunggal Ika diusulkan oleh Muhammad Yamin, seorang sastrawan dan politikus terkemuka. Ia melihat bahwa semboyan tersebut sangat tepat mewakili semangat persatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.

Baca Juga:   Jelaskan Cara Melakukan Gerakan Ayunan Dua Lengan Ke Depan Dan Ke Belakang

Usulan tersebut kemudian diterima oleh para tokoh pendiri negara, termasuk Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika kemudian secara resmi ditetapkan sebagai semboyan negara Indonesia pada tanggal 15 Februari 1950, melalui Keputusan Presiden Nomor 450 Tahun 1950.

Arti dan Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia. Semboyan ini mengajarkan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman. Meskipun masyarakat Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda-beda, namun mereka tetap harus hidup rukun dan bersatu sebagai satu bangsa.

Semboyan ini juga menjadi pengingat bahwa perbedaan tidak boleh menjadi alasan untuk memecah belah bangsa. Sebaliknya, perbedaan justru harus menjadi kekuatan yang menyatukan. Dengan bersatu, bangsa Indonesia dapat menghadapi segala tantangan dan mencapai cita-citanya bersama.

Perkembangan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Seiring dengan perkembangan zaman, semboyan Bhinneka Tunggal Ika terus mengalami perkembangan dan penafsiran. Pada awalnya, semboyan ini lebih dimaknai sebagai persatuan dalam perbedaan agama. Namun, seiring dengan perkembangan masyarakat Indonesia, semboyan ini kemudian dimaknai lebih luas sebagai persatuan dalam segala aspek, termasuk suku, ras, bahasa, dan adat istiadat.

Selain itu, semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga menjadi dasar bagi pengembangan konsep negara kesatuan Republik Indonesia. Konsep ini menekankan pada pentingnya menjaga keutuhan wilayah dan persatuan bangsa Indonesia, meskipun terdapat perbedaan yang sangat besar di antara masyarakatnya.

Tips dan Saran untuk Menjaga Persatuan

Sebagai warga negara Indonesia, kita semua memiliki kewajiban untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Berikut adalah beberapa tips dan saran yang dapat kita lakukan:

  • Hormati perbedaan: Sadarilah bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Hormatilah perbedaan tersebut dan jangan pernah meremehkan orang lain yang berbeda dengan kita.
  • Berkomunikasi secara efektif: Komunikasi yang efektif sangat penting untuk membangun saling pengertian. Dengarkanlah pendapat orang lain dan ungkapkan pendapatmu dengan cara yang sopan dan konstruktif.
  • Berpartisipasilah dalam kegiatan bersama: Berpartisipasilah dalam kegiatan bersama yang melibatkan orang-orang dari berbagai latar belakang. Hal ini akan membantu kita untuk lebih mengenal satu sama lain dan membangun rasa kebersamaan.
  • Tolak segala bentuk diskriminasi dan intoleransi: Diskriminasi dan intoleransi adalah racun bagi persatuan. Tolaklah segala bentuk tindakan yang merugikan orang lain karena perbedaannya.
Baca Juga:   Jelaskan Apa Itu Tahap Interfase Serta Sebutkan Tahap-Tahap Dalam Prosesnya

FAQ Tentang Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

  1. Siapa yang mengusulkan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Mpu Tantular.
  2. Kapan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan sebagai semboyan negara? 15 Februari 1950.
  3. Apa makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
  4. Apa penerapan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bernegara? Menjaga keutuhan wilayah dan persatuan bangsa Indonesia.
  5. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Toleransi, saling menghormati, dan kerja sama.

Kesimpulan

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan warisan berharga bagi bangsa Indonesia. Semboyan ini mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman. Sebagai warga negara Indonesia, kita semua memiliki kewajiban untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam semboyan ini.

Apakah Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan sejarahnya?

Tinggalkan komentar