Cara Menghitung Pajak Ppn Dan Pph Pembelian Barang

Cara Menghitung Pajak Ppn Dan Pph Pembelian Barang

Cara Menghitung Pajak PPN dan PPh Pembelian Barang

Pajak merupakan kewajiban yang harus disetorkan kepada negara, begitu pula dalam kegiatan perdagangan termasuk pembelian barang. Ada dua jenis pajak yang perlu dihitung dan dibayarkan, yakni Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) pembelian barang. Lantas, bagaimana cara menghitung kedua jenis pajak ini?

Ketahui seluk-beluk pajak PPN dan PPh pembelian barang, termasuk cara menghitungnya, dalam artikel berikut ini. Pahami pula tren dan perkembangan terkini seputar perpajakan agar Anda dapat mengelola kewajiban pajak secara optimal.

Pengertian PPN dan PPh Pembelian Barang

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PPN adalah pajak yang dikenakan atas pertambahan nilai sebuah barang atau jasa yang terjadi pada setiap transaksi jual beli. Tarif PPN di Indonesia saat ini sebesar 11% dan dibebankan kepada konsumen atau pembeli akhir.

Pajak Penghasilan (PPh) Pembelian Barang

PPh pembelian barang merupakan pajak yang dibebankan kepada pihak yang membeli atau mengimpor barang. Tarif PPh pembelian barang berbeda-beda, tergantung pada jenis barang yang dibeli dan subjek pajaknya. Biasanya, PPh pembelian barang dikenakan pada badan usaha atau orang pribadi yang melakukan pembelian barang dalam rangka menjalankan usahanya.

Cara Menghitung PPN Pembelian Barang

Untuk menghitung PPN pembelian barang, terdapat dua metode yang dapat digunakan, yaitu metode faktur dan metode nota kontan.

  • Metode Faktur: PPN = Harga Beli + PPN yang tercantum dalam faktur
  • Metode Nota Kontan: PPN = Harga Beli (di luar PPN) x 11%
Baca Juga:   Lirik Lagu Nothing Gonna Change My Love For You

Contoh (Metode Nota Kontan):
Harga Beli (di luar PPN): Rp10.000.000
PPN: Rp10.000.000 x 11% = Rp1.100.000

Cara Menghitung PPh Pembelian Barang

Cara menghitung PPh pembelian barang berbeda-beda, tergantung pada jenis barang dan subjek pajaknya.

1. PPh Pasal 22 Impor

PPh Pasal 22 Impor dikenakan atas importasi barang dari luar negeri. Tarif PPh Pasal 22 Impor bervariasi, tergantung pada jenis barang yang diimpor.

2. PPh Pasal 23

PPh Pasal 23 dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh badan usaha atau orang pribadi. Dalam hal pembelian barang, PPh Pasal 23 yang dikenakan adalah PPh Pasal 23 Bagian 23 Beban atas pembelian barang modal.

Tarif PPh Pasal 23 Bagian 23 Beban atas pembelian barang modal, yaitu:

  • Perusahaan dalam negeri: 2%
  • Badan usaha tetap atau perusahaan yang berkedudukan di luar negeri: 5%

Contoh (PPh Pasal 23 Bagian 23 Beban atas pembelian barang modal):
Harga Beli Barang Modal: Rp100.000.000
Subjek Pajak: Perusahaan dalam negeri
PPh Pasal 23: Rp100.000.000 x 2% = Rp2.000.000

Tren dan Perkembangan Perpajakan

Perpajakan termasuk bidang yang terus berkembang, sejalan dengan perubahan kebijakan pemerintah dan perkembangan dunia usaha. Berikut ini beberapa tren dan perkembangan terbaru di bidang perpajakan:

  • Digitalisasi Perpajakan: Pemerintah terus berupaya mengimplementasikan sistem perpajakan berbasis digital untuk mempermudah proses pelaporan dan pembayaran pajak.
  • Reformasi Pajak: Pemerintah telah melakukan beberapa reformasi pajak, seperti penyederhanaan tarif pajak dan pengurangan jenis-jenis pajak.
  • Tax Amnesty: Pemerintah juga memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk melakukan pengampunan pajak atau tax amnesty secara berkala.

Tips dan Saran untuk Mengelola Pajak

Agar kewajiban pajak dapat dikelola dengan baik, berikut ini beberapa tips dan saran yang dapat dipertimbangkan:

  • Pahami Ketentuan Pajak: Pelajari ketentuan perpajakan yang berlaku secara mendetail untuk menghindari kesalahan dalam penghitungan dan pelaporan pajak.
  • Simpan Catatan yang Baik: Simpan semua catatan terkait transaksi perpajakan, seperti faktur, nota kontan, dan bukti pembayaran pajak.
  • Gunakan Jasa Akuntan: Jika kesulitan mengelola pajak, pertimbangkan untuk menggunakan jasa akuntan profesional.
Baca Juga:   Tokoh Jepang Berikut Bersimpati Pada Perjuangan Bangsa Indonesia Adalah

Dengan memahami ketentuan pajak dan mengelola kewajiban pajak dengan baik, Anda dapat terhindar dari sanksi perpajakan dan berkontribusi dalam pembangunan negara melalui pembayaran pajak yang tepat waktu dan sesuai ketentuan.

FAQ

Q: Siapa yang wajib membayar PPN dan PPh pembelian barang?

A: PPN dibebankan kepada konsumen atau pembeli akhir, sedangkan PPh pembelian barang dibebankan kepada pihak yang membeli atau mengimpor barang.

Q: Apa saja yang termasuk barang kena pajak (BKP)?

A: BKP adalah barang atau jasa yang dikenakan PPN, di antaranya adalah barang jadi, bahan baku, jasa konsultasi, dan jasa pendidikan.

Q: Bagaimana jika terlambat membayar pajak?

A: Terlambat membayar pajak akan dikenakan sanksi denda dan bunga.

Kesimpulan

Memahami cara menghitung PPN dan PPh pembelian barang sangat penting untuk memenuhi kewajiban pajak dengan baik. Dengan mengelola pajak secara tepat, Anda dapat berkontribusi dalam pembangunan negara sekaligus terhindar dari sanksi perpajakan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar perpajakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli pajak atau mengunjungi situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Tinggalkan komentar